Sabtu, 02 April 2011

Lippo cikarang : "menyoal mandor kawat"

lippo cikarang , menyoal mandor kawat
Lippo cikarang, dalam hal membangun rumah bisa saja kita tidak memakai jasa kontraktor, tetapi kita memakai jasa dari mandor , tetapi apakah ini sudah merupakan pilihan yang terbaik ? bisa ya bisa juga tidak , namanya juga manusia , tentunya punya sifat dan karakter yang bermacam-macam.

Beruntung kalau mandor yang kita kasih tanggung jawab itu memang orang yang kompeten dan bertanggung jawab , tapi bisa juga sangat merugikan kalau ternyata mandor tersebut hanyalah “mandor kawat” , yg kerjanya malas tapi makannya kuat . Jadi dalam hal ini kita mesti berhati-hati dari awalnya , jangan sampai salah menentukan orang , tentu memang tidaklah semudah yg kita bayangkan, diperlukan pengalaman dan paling tidak mau bertanya dan meminta referensi dari orang lain yang lebih berpengalaman . Coba simak beberapa plus minusnya dibawah ini :

Bisa lebih murah kalau :
• Kita punya cukup waktu disela-sela kesibukan sehari-hari dikantor dan dirumah, untuk melakukan pengawasan dan pembelian bahan material keperluan dilapangan selama pembangunan.
• Gambar desain rencana rumah sudah matang sesuai keinginan kita dan Gambar Lapangan sudah tersedia dengan lengkap.
• Bisa membaca gambar lapangan, sehingga kita bisa mengikuti proses selama pembangunan.
• Menguasai tata cara dan tahapan-tahapan proses pembangunan rumah.
• Menguasai teknis konstruksi dan pemasangan dilapangan, jangan hanya sekedar mengikuti saran dan pendapat Mandor.
• Mempunyai Mandor yang bisa dipercaya dan para pekerjanya (tukang) berkwalitas baik.
• Pelaksanaan Pembangunan dilakukan dengan cara total borongan upah kerja.
• Dapat menahan diri dalam pemilihan material dan tetap konsisten dengan disain awal, agar biaya pembangunan tidak membengkak.

Lebih mahal kalau:
• Ternyata kita hanya punya waktu terbatas, sehingga kontinuitas pengawasan terganggu dan pengiriman material ke lapangan sering terlambat.
• Gambar desain rencana rumah belum matang, sehingga sering berubah-ubah desainnya, dan gambar lapangan tidak lengkap, ini dapat mengakibatkan terjadinya pekerjaan bongkar pasang.
• Tidak menguasai gambar lapangan dengan baik, sehingga bisa terjadi pekerjaan tambal sulam.
• Belum menguasai dengan baik tata cara dan tahapan-tahapan pelaksanaan pembangunan, sehingga dapat menurunkan kwalitas bangunan rumah.
• Belum menguasai teknis konstruksi dan pemasangan dilapangan dapat mengakibatkan kemajuan progres pelaksanaan pekerjaan menjadi lambat (bisa juga hasil pemasangan tidak lurus/siku), sehingga bisa terjadi pekerjaan bongkar pasang akibat hasil pekerjaan kurang baik.
• Mandor tidak jujur dan para tukangnya kwalitasnya kurang baik (bisa terjadi Mandor menghilang ditengah-tengah pelaksanaan pembangunan rumah sedang berjalan).
• Pelaksanaan pekerjaan diborongkan upah kerjanya secara bertahap (borong keteng).
• Kemungkinan kehilangan material dilapangan lebih besar.
• Tidak ada Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan rumah yang pasti. ##

Tidak ada komentar:

Posting Komentar