citywalk-lippo-cikarang |
Endang Sutrisna, Manajer Umum Komersial Lippo Cikarang menjelaskan, pusat perbelanjaan yang mengusung konsep hijau ini menawarkan tempat hangout, rekreasi, serta tempat bekerja. "LCC memiliki luas lahan 36.000 meter persegi (m2) dan lahan siap sewa 14.030 m2," ujar Endang, Minggu (19/12).
Luas ini setara dengan 32 unit gerai seluas 70,38 m2-186 m2. LCC menyewakan setiap gerai seharga Rp 225.000 per m2 per bulan. Adapun penyewa utama mal LCC ialah Farmers Market yang memanfaatkan area 2.500 m2.
Hingga kini, tingkat keterisian mal LCC sudah mencapai 60 persen. LCC berharap, saat beroperasi Februari nanti, mal tersebut akan terisi penuh. LCC mengklaim mal ini ramah lingkungan karena desainnya semi terbuka sehingga hemat listrik. LCC juga menerapkan teknologi pengolahan air kotor.
Didukung lokasi strategis
Steve Sudjianto, Associate Director Colliers International menilai, mal LCC akan mengangkat citra kawasan Lippo Cikarang sebagai kota besar. Potensi penyerapan pengunjung dan penyewa di mal LCC juga besar. "Hal ini didukung oleh 632 pelaku industri dan 250.000 orang yang beraktivitas di kawasan itu," katanya.
Adapun penyewa utama mal LCC ialah Farmers Market yang menyewa 2.500 m2. Beberapa penyewa restoran yang buka lapak di sini antara lain Domino Pizza, J.Co, Solaria, Bumbu Desa. Bakmi Naga, dan Bread Talk. Adapun penyewa non restoran yang membuka gerai di LCC antara lain Century dan Optik Tunggal.
Endang menjelaskan, secara keseluruhan Lippo Cikarang menerapkan konsep hijau untuk kawasan pemukiman dan industri. "Sebanyak 40 persen dari kawasan Lippo Cikarang adalah kawasan hijau," kata Endang.
Kawasan industri Lippo Cikarang juga didesain bebas polusi udara dan suara. Di samping itu, Lippo Cikarang juga merambah bisnis pembibitan tanaman. Lippo Cikarang kemudian memasok bibit ini pelaku industri dan kawasan pemukiman.
Ia menambahkan, prospek LCC juga didukung oleh fasilitas pendukung lain seperti Sekolah Pelita Harapan, Sekolah Dian Harapan, Islamic Boarding School, Rumah Sakit Siloam, Mal Lippo Cikarang, Water Boom Lippo Cikarang, serta 17 bank. Di lokasi ini juga terdapat pebisnis manufaktur dan diler otomotif.
Prospek cerah bisnis mal juga diakui oleh Veri S Setiady, Direktur Eksekutif Central Park. Ia mengatakan, kini tingkat okupansi mal Central Park mencapai 80 persen karena beroperasinya sejumlah penyewa baru seperti Linea Shoes, Kliping Bags, dan Starbucks. Ia yakin, di akhir tahun ini, tingkat okupansi Central Park akan menjadi 90 persen. Kenaikan ini karena ditopang oleh beroperasinya beberapa penyewa. Antara lain Tokio Kitchen.
Menyambut akhir tahun, Central Park menggelar acara demi menarik pengunjung. Akhir pekan silam, Central Park menggelar Shopping Marathon, yakni diskon hingga 80 persen. Program ini berhasil meningkatkan pengunjung dari 45.000 orang di hari biasa menjadi 70.000-90.000 orang. "Transaksi dua hari kemarin juga naik 300 persen," kata Veri.
Dia memandang, prospek cerah mal akan terus bertahan. Hal ini didukung oleh banyaknya turis asing dari Bangkok, Malaysia, dan Singapura yang melancong ke Jakarta.
Riset Bank Indonesia mencatat, sepanjang kuartal III-2010, stok mal sewa di Jabodebek mencapai 3,3 juta m2. Jumlah ini meningkat 3,53 persen dari kuartal III-2009 yang sebesar 3,2 juta m2. (Gloria Haraito/KONTAN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar